Sebarang pertanyaan dan pembelian call 0192272127 Hisham

Can't find it? Try this.

Google
 

Thursday, March 12, 2009

PERBANDINGAN KOMPOSISI KIMIA SUSU KAMBING DAN LEMBU


MANFAAT DAN KHASIAT SUSU KAMBING

Selain dijual dalam bentuk segar, susu kambing juga dapat diolah menjadi produk lain seperti yogurt, keju, mentega. Butiran lemak susu kambing berukuran antara 1-10 milimikron sama dengan susu sapi, tetapi jumlah butiran lemak yang berdiameter kecil dan homogen lebih banyak terdapat pada susu kambing sehingga susu kambing lebih mudah dicerna alat pencernaan manusia, serta tidak menimbulkan diare pada orang yang menggunakannya.
Susu kambing juga tidak mengandung karoten, sehingga warna susu kambing lebih putih daripada susu lembu.
Khasiat susu kambing antara lain untuk terapi TBC, membantu memulihkan keadaan orang yang baru sembuh dari sakit, mampu mengawal kadar kolesterol dalam darah. Untuk meningkatkan kesehatan kulit, terutama bahagian wajah. Kandungan gizi susu kambing dapat meningkatkan pertumbuhan bayi dan anak-anak serta membantu keseimbangan proses metabolisme, meningkatkan pertumbuhan tulang dan gigi, membantu pembentukan sel darah merah dan jaringan tubuh. Baik bagi wanita dewasa untuk mengembalikan zat besi setelah haid, kekurangan darah (anemia), kehamilan serta pendarahan setelah melahirkan. Kandungan mineralnya memperlambat proses osteoporosis.
Faktor yang mempengaruhi komposisi susu kambing

1. Variasi antara jenis kambingDengan aneka karakteristik yang berbeza satu dengan lainnya maka akan terdapat variasi dalam jumlah pengeluaran susunya.
2. Variasi Inter jenis kambingSetiap individu dari jenis/bangsa yang sama memiliki variasi dalam jumlah susu yang dihasilkan walaupun jenis atau bangsa sama, tetapi jika umur dan masa laktasi berbeza maka jumlah pengeluaran susu juga berbeza.
3. Faktor genetikAdalah faktor yang diturunkan dari nenek moyang dan memiliki sifat kebakaan.
4. MusimHasil penelitian menunjukkan bahwa kambing yang beranak pada musim gugur memiliki tingkat produksi yang lebih tinggi disbanding kambing yang beranak musim panas.
5. UmurProduksi susu kambing meningkat seiring bertambahnya umur dan mencapai puncak pada saat berumur 5-7 tahun, yakni pada masa laktasi ke-3 atau ke-5. selanjutnya produksi susu akan menurun.
6. Lama masa laktasi dalam satu jenis atau bangsa kambing perbedaan lama masa laktasi menyebabkan perbedaan jumlah total produksi susu selama masa laktasi. Semakin lama masa laktasi akan semakin banyak total produksi susu yang dihasilkan. Korelasi ini tidak berarti akan semakin tinggi keuntungan yang diraih.
7. Faktor perawatan dan perlakuanSuasana kandang yang nyaman sangat mendukung utnuk berproduksi secara optimal.
8. Pengaruh masa birahi dan kebuntinganKambing yang dikawinkan kembali setelah 3 bulan beranan tingkat produksi susunya akan lebih cepat menurun disbanding kambing yang sedang laktasi tetapi tidak bunting. Hal ini kemungkinan disebabkan kurangnya kuantitas dan kualitas pakan yang dikonsumsi, serta tingginya kebutuhan kambing akan zat-zat makanan utnuk mendukung [proses fisiologis dalam tubuhnya.
9. Frekuensi pemerahanBerdasar hasil penelitian kambing yang diperah 2x sehari total produksi susunya lebih tinggi daripada kambing yang diperah 1x sehari.
10. Jumlah anak dalam sekali melahirkan.Produksi susu kambing perah yang beranak 2 ekor dalam 1 kali melahirkan biasanya 20-30% lebih tinggi dari kambing perah yang hanya beranak 1 ekor.penyebabnya adalah rangsangan menyusui dari anak kambing (cempe) yang dilahirkan
11. Pergantian pemerahKambing ternmasuk hewan yang tidak terlalu mudah beradaptasi pada kondisi lingkungan yang berubah drastic. Pergantian pemerah akan menyebabkan kambing mengalami stress.
12. Lama masa keringUtnutk mendorong produksi beranak 3x dalam 2 tahun biasanya kambing dikawinkan kembali setelah beranak 3 bulan atau saat pertama birahi muncul. Dalam kondisi demikian kambing membutuhkan waktu untuk menjalani masa kering selama 2 bulan agar memiliki kesempatan untuk kembali pulih kondisinya.
13. Faktor hormonalHormone yang berperan dalam produksi susu adalah laktogen.penyuntikan hormone ini pada saat laktasi menyebabkan produksi susu meningkat.
14. Faktor pakanProduksi susu akan mencapai optimal jika pakan yang diberikan dan dikonsumdi oleh kambing jumlah dan kualitasnya cukup. Komposisi hijauan dan konsentrat harus seimbang.
15. Pengaruh penyakitKambing perah yang sedang laktasi produksi susunya akan menurunjik terserang penyakit. Bahkan bisa langsung terhenti. Efek obat yang diberikan juga akan berpengaruh terhadap produksi dan kualitas susu yang dihasilkan.
Pemberian pakan
Secara alamiah kerena kehidupan awalnya di daerah pegunungan kambing akan lebih menyukai rambanan (daun-daunan) daripada rumput. Kambing termasuk jenis haiwan ruminansia. Ruminansia tidak terlalu bergantung pada kadar zat-zat gizi pakan yang dikonsumsinya, karena proses di dalam rumen mampu menghasilkan zat gizi yang mudah diserap tubuh. Kadang pemberian pakan protein tinggi tidak efisien, karena protein tersebut mudah terurai dan terfermentasi oleh mikrobia rumen.Ruminansia mampu mensintesis asam amino dari unsure yang dihasilkan oleh berbagai proses yang terjadi dalam rumen. Ruminansia mampu mengkonsumsi urea dlam jumlah terbatas yang di dalam rumen akan terurai menjadi amoniak dan merupakan bahan utama pembentuk asam amino. Selain bahan pakan yang dikonsumsi kebutuhan tubuh terhadap protein juga dipenuhi dari mikrobia rumen.
1 Bahan pakan
Secara umum kebutuhan zat pakan bagi kambing dikelompokkan dalam 2 golongan besar sumber pakan yaitu bahan pakan sumber energi dan bahan pakan sumber protein.Bahan pakan sumber energi terdiri dari bahan pakan yang berupa biji-bijian dan sisa serealia (mis : tepung, jagung dan dedak padi), umbi- umbian (mis : tepung singkong, onggok, ubi jalar) dan hijauan (mis : rumput setaria dan rumput lapang). Bahan pakan sumber protein bisa berupa biji-bijian misal tepung bungkil kedelai, ampas tahu, ampas kecap, biji kapas atau tepung2 yang berasal dari hewan atau bagian tubuh hewan seperti tepung darah dan tepung ikan. Beberapa contoh hijauan yang merupakan sumber protein seperti daun gliricidae, turi, lamtoro, centrocema, dan kacang gude.Pakan hijauan dalam keadaan segar umumnya lebih disukai kambing dibanding dengan pakan dalam keadaan layu atau kering. Namun ada beberapa jenis hijauan yang dalam keadaan segar masih mengandung racun yang membahayakan kehidupan kambing seperti gliricidae, sebaiknya hijauan jenis tersebut dilayukan dulu selama 2-3 jam di sinar matahari atau diinapkan semalam sebelum diberikan pada ternak. Pemberian hijauan yang bervariasi akan memberi dampak yang lebih baik.
Kebutuhan kambing akan bahan pakan sangat tergantung dari kondisi fisiologis kambing tersebut, secara umum kambing membutuhkan hijauan segar sebanyak 10% dari berat badan atau berat hidupnya. Misal beratnya 30 kg maka kambing tersebut membutuhkan 3 kg hijauan/hr. Perlu diketahui bahwa tidak semua bagian hijauan disukai oleh kambing.beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian hijauana yang dicincang sekitar 5-10 cm akan lebih efisien dikonsumsi oleh kambing, karena bentuknya yang kecil-kecil. Contohnya batang muda jika diberikan secara utuh kurang disukai oelh kambing tetapi dengan dicincang akan lebih mudah tercampur dengan jenis pakan yang lain sehingga memungkinkan kambing untuk memakannya.
2. Pemberian konsentrat Pakan sebagai sumber protein merupakan hal yang mutlak diperlukan oleh kambing yang sedang laktasi, karena proses pembentukan susu membutuhkan suplai protein yang lebih tinggi. Sistem pencernaan rumen seringkali menjadi penyebab kurang efektifnya pemberian konsentrat dengan kadar protein tinggi. Penyebabnya adalah konsentrat tersebut akan diurai atau difermentasi oleh bakteri dan mikroba lain dalam rumen, sehingga pprotein terdegradasi sebelum diserap tubuh. Untuk itu pemberian konsentrat perlu disiasati. Waktu pemberian yang terbaik adalah saat kambing sudah banyak mengkonsumsi hijauan, tetapi belum kenyang. Pada saat itu, rumen akan dipenuhi oleh hijauan, sehingga aktivitas rumen sedang tinggi-tingginya. Pemberian konsentrat saat seperti ini bisa menghindari proses fermentasi bahan pakan dalam rumen sehingga keberadaan zat-zat makanan dapat dipertahankan. Hal ini disebabkan konsentrat tidak terlalu lama berada dalam rumen.
Beberapa bahan konsentrat yang biasa diberikan adalah bekatul, bungkil kedelai, ampas tahu, bungkil kelapa atau campuran dari beberapa konsentrat. Misal 62% bekatul, 20% ampas tahu, 15% bungkil kedelai, 1% garam dapur, dan 2% tepung tulang. Jumlah pemberian sebanyak 0,5- 0,6 kg/ekor dan diberikan dalam bentuk bubur(dicampur dengan air). Usahakan konsentrat agar habis dalam waktu singkat untuk menghindari tumbuhnya jamur yang bias menimbulkan penyakit.
3. Vitamin dan MineralSelain bahan pakan sumber protein dan sumber energi, kambing memiliki kebutuhan akan vitamin dan mineral yang sebenarnya bisa tercukupi dengan pemberian pakan yang bervariasi. Jika kurang bervariasi sebaiknya dilakukan pemberian zeolit, garam dapur, atau tepung tulang sebagai sumber mineral dengan dosis tidak lebih dari 5 permil (5/1000) untuk setiap 1 kg berat badan. Vitamin dibutuhkan kambing dalam jumlah sedikit tetapi sangat berpengaruh dalam proses metabolisme dan daya tahan tubuhnya terhadap penyakit. Pemberian garam dapur selain untuk memenuhi kebutuhan mineral dapat juga untuk meningkatkan nafsu makan kambing. Pemberiannya sebaiknya tidak terjadual, tetapi sudah dalam keadaan tersedia setiap saat di dalam kandang. Penempatannya bisa di dalam ember khusus yang digantung di dekat tempat hijauan setinggi 50-90 cm dr atas lantai.
4. Air Sebanyak 70% tubuh kambing berupa air. Kekurangan air yang mencapai 20% menyebabkan kambing dehidrasi. Makanya ketersediaan air merupakan suatu hal yang mutlak. Secara umum seekor kambing membutuhkan air sebanyak 1,5-2,5 liter/hari. Sebaiknya air disediakan dalam jumlah yang tidak terbatas artinya jika air di wadahnya tinggal sedkit segera ditambah lagi.
5. Penggunaan UMB (Urea Molasses Block) UMB mengandung non protein nitrogen (NPN) yang dalam rumen akan mengaktifkan mikroba rumen dan sintesis menjadi asam amino. UMB juga terdiri dari berbagai bahan penyusun lainnya seperti molasses, dedak padi, dan tepung tapioka (sebagai sumber energi), bungkil kedelai (sumber protein), garam dapur, tepung tulang dan kapur (sumber mineral). Pemberian UMB 4 gr/hari/kg berat badan mampu meningkatkan pertambahan berat badan harian kambing dan meningkatkan akseptabilitas kambing terhadap limbah pertanian dengan serat kasar cukup tinggi seperti kulit dan tongkol jagung.
Sumber dari Laman Susu Kambing di Indonesia.

PEMBUATAN SILAJ

MAKNA SILAJ

Silaj merupakan bahan makanan ternakan hasil daripada pemeraman foder basah atau bahan sampingan pertanian yang disimpan di tempat yang kedap udara.Foder yang berkelembapan tinggi (65-75%) diperam dalam keadaan tanpa udara (anaerobik) dalam jangkamasa yang lama bagi mengelakkan kerosakan.

MEMBUAT SILAJ

Tujuan utama pengeluaran silaj adalah untuk menyimpan foder atau bahan makanan ternakan tanpa mengurangkan mutu pemakanan dan silaj yang dihasilkan digunakan terutama ketika kekurangan foder atau bahan makanan ternakan terutama di musim kemarau atau banjir.

BAHAN UNTUK MEMBUAT
Rumput• Semua jenis rumput terutama rumput gajah
Lain – lain• Bahan sampingan pertanian seperti pelepah sawit dan batang (stover) jagung

PROSPEK MEMAJUKAN SILAJ
Sebab-sebab:-
• Penternak semakin progresif dan komersial
• Kekurangan masa dan buruh memungut foraj atau mengembala ternakan
• Tekanan ke atas kawasan ragut akibat proses urbanisasi
• Kesediaan bahan sampingan pertanian yang banyak
• Kewujudan foder yang bermutu tinggi
• Keupayaan silaj dikomersialkan

KAEDAH PEMBUATAN SILAJ SEBAGAI SUMBER MAKANAN TERNAKAN

Rumput dipotong pendek antara 3-15cm keratan dengan menggunakan mesin khas ’CHOPPER’.
Rumput perlu dilayukan – bahan kering 30% adalah terbaik.
Pengisian foder dan pemampatan dilakukan secepat mungkin, Penutupan hendaklah dilakukan segera.

Ada beberapa jenis silo (bekas) yang boleh digunakan:-
• Silo Palung (kerek)
• Silo Tong Drum Plastik
• Silo Bungker
• Silo Wrap

Pengurusan silaj semasa memberi makan kepada ternakan:-
• Silo yang baik bersaiz sederhana
• Apabila silo dibuka, ianya patut dihabiskan pada hari itu juga
• Silaj yang rosak berwarna kehitaman/berkulat.

PROSES SILAJ
Fasa 1
Rumput dimasukkan ke dalam silo
• Respirasi berterusan
• Oksigen digunakan
• CO2 dan haba dihasilkan
• Suhu meningkato

Fasa 2
asetik dikeluarkan
• pH turun dari 6.0 ke 4.2o

Fasa 3
• Asid laktik di hasilkan
.Asid asetik menurun

Fasa 4
• Pengeluaran asid laktik berterusan
• Suhu turun
• Aktiviti bakteria terhenti pada pH 4.

FAKTOR YANG DIPERLUKAN UNTUK SILAJ BERKUALITI
• Keadaan kedap udara untuk menjadi persekitaran anaerobik
• Kelembapan foraj 65-75%
• Cukup karbohidrat larut (>3%)
• Bahan boleh dimampat untuk menyingkir udara
• Bahan tidak tercemar dengan benda asing seperti tanah.

JUMLAH SILAJ YANG PERLU DIBERIKAN KEPADA SETIAP EKOR TERNAKAN
.Setiap hari ternakan memerlukan pastura atau foder segar yang bermutu sebanyak 7% daripada berat badan mereka ATAU 3% bahan kering. Bagi mengurangkan pembaziran silaj perlu diberi tidak melebihi keperluan dan dimasukkan dalam tempat makanan yang sesuai.

PRINSIP PENYIMPANAN SILAJ
• Foraj disimpan dalam persekitaran pH rendah(4.2) dan anaerobik di mana proses biokimia dan aktiviti bakteria pengurai aerobik serta kulat akan terhalang.

KELEBIHAN SILAJ
• Lebih selera daripada rumput kering
• Tidak bergantung kepada cuaca
• Boleh disimpan lebih lama tanpa kerosakan
• Tidak mudah terbakar
• Kurang ruang penyimpanan

KESIMPULAN
• Kejayaan dalam pengeluaran silaj membantu dalam penyelesaian pemakanan ternakan yang semakin meningkat.
• Pengeluaran silaj yang efisien mengurangkan kos makanan.
• Kesediaan bahan sampingan pertanian yang banyak membantu pengeluaran silaj.
• Secara am silo mestilah kedap udara.
• Pengendalian bahan silaj sangat perlu dalam pemilihan silo.
• Silaj mampumemainkan peranan dalam menampung keperluan makanan ternakan di Malaysia.

CONTOH CARA PEMBUATAN SILAJ NAPIER DAN JAGUNG

SILAJ RUMPUT NAPIER
1. Rumput napier 160 batang - 80kg ( 1 tong drum)
2. Molasses - 800 gram
3. Garam - 800 gram
4. Urea – 400 gram
5. Air – 3.2 kg
6. Additif - EM atau Laktos atau EIMO ~ 1 liter (setelah di campur air – cth:-100ml laktos, 900ml air).

Kadar peratusan:-
1. Molasses – 1%
2. Garam – 1%
3. Urea – 0.5%
4. Air – 4%
5. Additif – EM atau Laktos atau EIMO – 1%.

Cara- cara:-
1. Cincang/mesin rumput napier.
2. Masukkan dan mampatkan ke dalam bekas kedap udara.
3. Siram dengan larutan molasses/garam/uraea/air/laktos.
4. Tutup rapat (kedap udara).
5. Peram 21 hari

SILAJ JAGUNG
1. Pokok jagung 420 batang – 70kg ( 1 tong drum)
2. Molasses - 700 gram
3. Garam - 700 gram
4. Urea – 350 gram
5. Air – 2.8 kg
6. Additif – EM atau Laktos atau EIMO ~ 1 liter (setelah di campur air – 100ml laktos, 900ml air).

Kadar peratusan:-
1. Molasses – 1%
2. Garam – 1%
3. Urea – 0.5%
4. Air – 4%
5. Additif – EM atau Laktos atau EIMO – 1%.

Cara- cara:-
1. Cincang/mesin rumput napier
2. Masukkan dan mampatkan ke dalam bekas kedap udara.
3. Siram dengan larutan molasses/garam/uraea/air/additif.
4. Tutup rapat (kedap udara).
5. Peram 21 hari
Related Posts with Thumbnails